Mengenali Jenis Sakit Kepala
dr. Karin Wiradarma
Sakit kepala adalah rasa tidak nyaman pada area kepala,
kulit kepala, atau leher. Kebanyakan sakit kepala dicetuskan oleh banyak faktor
yang terlihat “sepele” dan banyak bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun demikian, kebanyakan sakit kepala pada umumnya tidak berbahaya.
Sakit kepala dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu
sakit kepala primer dan sekunder. Penyebab sakit kepala primer ini umumnya
belum banyak diketahui, namun faktor-faktor pencetus jenis sakit kepala ini
telah dikenali. Berbeda dengan hal tersebut, sakit kepala sekunder disebabkan
oleh adanya suatu penyakit tertentu yang merangsang saraf nyeri di sekitar
kepala.
Sakit kepala primer disebabkan oleh keadaan struktur-struktur
di sekitar kepala yang terlalu sensitif terhadap nyeri, seperti misalnya zat
kimia di dalam otak, pembuluh darah, saraf, kulit kepala, otot di sekitar
kepala dan leher, dan lain-lain. Terkadang faktor genetik (keturunan) juga
berperan dalam terjadinya jenis sakit kepala ini.
Cara Mengenali Jenis Sakit Kepala yang Anda Alami
Beberapa jenis nyeri kepala primer adalah:
Sakit kepala tipe tension, umumnya dilatari oleh faktor
stres. Sakit dirasakan di seluruh kepala, terasa tegang, seperti diikat, atau
tertimpa beban berat.
Migrain, dapat dicetuskan oleh beberapa faktor. Nyeri
dirasakan berdenyut dan hanya pada satu sisi kepala. Dapat disertai aura maupun
tanpa aura.
Sakit kepala tipe cluster, jenis nyeri kepala sebelah yang
hebat, biasanya disertai oleh mata yang berair serta hidung yang tersumbat
ataupun mengeluarkan banyak lendir.
Sementara itu, sakit kepala sekunder adalah jenis sakit
kepala yang disebabkan oleh adanya penyakit yang mendasari. Penyakit yang dapat
menyebabkan sakit kepala di antaranya adalah:
Penyakit daerah THT (telinga hidung tenggorokan), seperti
sinusitis, infeksi telinga, flu (hidung atau telinga tersumbat), dan lain-lain.
Penyakit di otak: kelainan pembuluh darah otak (aneurisma,
kelainan arteri dan vena, sumbatan vena, stroke sumbatan ataupun stroke
perdarahan), tumor otak, infeksi otak (meningitis, ensefalitis,
toksoplasmosis), trauma pada kepala (gegar otak, benturan pada kepala).
Masalah pada gigi (terutama gigi berlubang).
Keracunan karbon monoksida.
Penyakit pada mata (benturan pada mata, glaukoma, dan
lain-lain).
Kelainan pada saraf wajah (trigeminal neuralgia), dan
lain-lain.
Kapan harus mencari pertolongan? Jika Anda mengalami
beberapa gejala yang dijelaskan pada halaman selanjutnya berikut ini, maka
segeralah ke dokter.
Anda perlu waspada jika sakit kepala yang dialami disertai
oleh keadaan berikut ini:
Penurunan kesadaran (bicara kacau sampai pingsan).
Demam tinggi (lebih atau sama dengan 39oC).
Kelemahan atau kelumpuhan sebelah anggota gerak tubuh.
Leher yang kaku.
Pandangan terganggu, kesulitan berbicara dan berjalan.
Mual dan muntah.
Jikalau karakteristik demikian tidak ada pada nyeri kepala
yang Anda alami, Anda tetap harus berkonsultasi kepada dokter jika sakit kepala
tersebut:
Timbul lebih sering dan lebih berat dari sebelumnya.
Tidak membaik dengan konsumsi obat pereda sakit kepala.
Dirasakan lebih dari 24 jam.
Mengganggu aktivitas dan tidur.
Menimbulkan rasa depresi.
Terjadi setelah benturan pada kepala.
Baru timbul setelah Anda berusia lebih dari 50 tahun.
Disertai oleh riwayat kanker pada keluarga maupun Anda
sendiri.
Untuk
info gurah dan Herbal hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar