TB Paru
Batuk Pergantian Musim
Musim pancaroba tengah berlangsung. Kondisi iklim dan suhu tak menentu membuat bakteri maupun virus penyakit semakin mudah berkembang. Tidak sedikit kondisi fisik masyarakat mengalami gangguan sepele tak sepele, batuk.
Batuk merupakan salah satu dari 5 alasan tersering seseorang berobat ke dokter. Dengan banyaknya pilihan obat batuk di pasaran, sebagian besar orang telah mencoba untuk mengatasi sendiri keluhan batuknya.
Sebagian jenis batuk dapat diatasi hanya dengan menggunakan obat batuk yang dijual dipasaran, namun pada sebagian kasus lainnya batuk ini dapat terus berlanjut dan tidak kunjung membaik.
Batuk yang terus berlanjut selama beberapa minggu dapat terjadi akibat batuk yang membandel ataupun akibat suatu penyakit lain yang lebih serius dan memerlukan pengobatan khusus. Batuk yang berlangsung selama lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan beturut-turut disebut sebagai sebagai batuk kronik atau batuk kronik berulang.
Batuk kronik tidak boleh dianggap sepele. Terdapat beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya batuk kronik, antara lain asma dan alergi, infeksi saluran napas, TB paru, gastroesophageal reflux disease (GERD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK ) yang terutama menyerang perokok, dll. Umumnya sulit bagi seseorang untuk mengetahui penyebab batuk kronis yang dialami dirinya.
Selama ini, hanya dokter yang dapat memberikan informasi apa yang menjadi penyebab batuk yang dialami seseorang. Melalui artikel ini, Kami akan ulas beberapa hal yang dapat menyebabkan batuk kronis, sehingga Anda dapat mengetahui langkah apa yang harus dilakukan dalam menghadapi batuk kronis.
TB Paru adalah batuk berdahak yang berlangsung selama 3 minggu atau lebih dapat terjadi akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis dalam paru. Penyakit ini dikenal dengan nama TB paru (TBC). Penyakit ini merupakan penyebab kematian akibat infeksi nomor 1 di Indonesia. Jumlah penderita TBC di Indonesia sangat banyak, diperkirakan diantara 100.000 penduduk indonesia terdapat 130 penderita TBC.
Batuk kronik yang terjadi karena TB paru biasanya disertai dengan keluhan lain berupa sesak napas atau nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, demam meriang lebih dari sebulan, berkeringat malam walau tanpa kegiatan, dan batuk darah atau adanya dahak yang bercampur darah.
Penderita batuk kronik dengan gejala menyerupai TB paru sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diangosis TB paru, antara lain pemeriksaan dahak atau pemeriksaan foto rontgen dada.
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pemberian obat TB secara terus menerus selama 6 bulan. Pengobatan secara dini dapat mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang lebih berbahaya.
Sourcedrdissypramudita.
Pengobatan alternatif dengan gurah.
Bisa hubungi :
Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp. 08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941
Tidak ada komentar:
Posting Komentar