Senin, 29 Juli 2019

Udara Jakarta Terburuk Di Dunia, Waspadai Ispa



Polusi Udara Jakarta Hari Ini Terburuk Ketiga Dunia;


Aplikasi pemantau kualitas udara Air Visual mencatat udara di Jakarta pada kategori tidak sehat pada Senin (22/7) siang. Jakarta pun melonjak dari urutan kesembilan kualitas udara terburuk di dunia jadi urutan ketiga kualitas udara terburuk.

Sumber :Isfari Hikmat - 20DETIK  Senin, 22 Jul 2019 16:24 WIB.

Kotornya udara buruk Jakarta akan mengakibatkan sakit ISPA pada warganya.

 ISPA adalah singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut adalah penyakit infeksi pada satu bagian atau lebih saluran pernapasan mulai dari hidung sampai paru-paru dan berlangsung sampai 14 hari.

Gejalanya ; demam, batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin2, nyeri tenggorokan saat menelan, suara serak, sakit kepala, pegal2, atau nyeri sendi, lesu, lemas, frekwensi napas cepat.

Pencegahan Ispa:
1. Tutup mulut dan hidung saat bersin
2.cuci tangan dengan sabun seusai batuk atau bersin
3.gunakan masker
4.tidak merokok
5.minum vitamin C
6. Olah raga
7. Vaksinasi
8. Peduli kebersihan dan lingkungan
9. Jangan membuang dahak dan ingus sembarangan.

Solusinya adalah membersihkan lendir yang sudah terkena virus, corona virus, virus influenza, bakteri atau kuman lainnya dengan cara digurah.

Penanganan ispa :
1. Istirahat cukup
2. Makan makanan bergizi
3.beri minuman lebih banyak terutama saat batuk dan demam.
4.diberi obat penurun panas
5. Hindari penularan ke orang lain.
6. Merawat ke dokter.
7. Pengobatan tradisional bisa dilakukan oleh ahli gurah hidung.

Untuk gurah hidung atau gurah pernapasan bisa dilakukan oleh ahlinya di Jakarta.

Bisa hubungi Gurah Center :
Rumah  Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247

Minggu, 21 Juli 2019

Masuk Kemarau Waspadai Ispa



Memasuki Kemarau, Waspadai ISPA.
Musim pancaroba tengah berlangsung. Kondisi iklim dan suhu tak menentu membuat bakteri maupun virus penyakit semakin mudah berkembang. Tidak sedikit kondisi fisik masyarakat mengalami gangguan sepele tapi tak sepele, batuk.
Batuk merupakan gejala Ispa.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau Ispa.

Batuk merupakan salah satu gejala tersering yang timbul akibat infeksi saluran napas. Infeksi saluran napas dapat disebabkan oleh bakteri, virus ataupun jamur.

Salah satu infeksi saluran napas yang paling sering terjadi adalah sakit flu (common cold) yang terjadi akibat infeksi virus. Disamping batuk, gejala lain yang dapat menyertai flu antara lain hindung tersumbat dan demam. Umumnya keluhan pada penyakit ini bersifat akut (hanya terjadi dalam beberapa hari) dan dapat sembuh sendiri dengan beristirahat.

Namun, keluhan batuk dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh dibandingkan keluhan lainnya. Hal ini dapat terjadi karena saluran udara yang masih sensitif dan meradang paska infeksi.

Disamping sakit flu, terdapat suatu infeksi saluran napas yang lebih berbahaya, yang dikenal dengan nama pneumonia. Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, mikoplasma, jamur, dll.

Pada pneumonia, batuk yang terjadi akan disertai dengan pengeluaran lendir berwarna kehijauan. Disamping itu, gejala lain dari pneumonia adalah demam tinggi, menggigil, nyeri dada, badan terasa lemas, lelah dan mual. Pnemonia juga merupakan suatu penyakit paru yang bersifat akut dan dapat disembuhkan dengan antibiotik dalam waktu 2 atau 3 minggu.

Seperti halnya pada penyakit flu, meskipun pneumonia merupakan penyakit yang akut, namun keluhan batuk pada pneumonia dapat berjalan kronis dan bertahan lebih lama dibandingkan keluhan lainnya.
-o0o-

 https://gurahcor.blogspot.com/2019/01/ispa-vs-gurah.html?m=1

Pengobatan alternatif sakit ISPA dengan gurah hidung  bisa hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941

#notaverrijp
#Theraafiat
#ispa
#infeksisalurannapasakut

Jumat, 19 Juli 2019

Buteyko Breathing dan Gurah Solusi Pernapasan Plong



Penyanyi jazz Andien Aisyah mengaku dalam beberapa bulan terakhir memplaster mulut dengan plaster micropore. Hal ini dirasanya membantu mendapat tidur nyenyak.

Dalam postingan instagram story, Andien mengaku ketertarikannya bermula dari penjelasan Gobind Vashdev terkait pernapasan dari hidung dan mulut, atau istilah kerennya nose breathing dan mouth breathing.

Melalui unggahan di instagram @gobindvashdev, Gobind menilik kebiasaan banyak orang yang tanpa disadari tidur dengan mulut terbuka.

Menurut Gobind, kebiasaan ini bisa menyebabkan mulut kering sewaktu bangun tidur, aroma mulut tak sedap, dan belum lagi energi yang drop. Sementara pada anak-anak, akan sangat memengaruhi bentuk susunan gigi dan wajah anak.

"Setelah mendalami teknik bernapas Buteyko, saya semakin mengerti berbagai keuntungan bernapas dengan hidung. Dan untuknya saya rela setiap malam menyisihkan waktu untuk memplaster mulut," tulis Gobind.

Nah, lalu apa yang dimaksud teknik bernapas Buteyko?

"Sebenarnya ( Buteyko breathing) bukan teknik bernapas khusus yang gimana-gimana. Ini adalah metode pernapasan yang seharusnya kita lakukan dalam setiap kegiatan kita," ungkap Gobind kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (12/7/2019).

Dia menjelaskan, akan lebih baik jika manusia menggunakan organ tubuh sebagaimana mestinya. Hidung digunakan untuk bernapas, sementara mulut untuk makan dan berbicara.

Nah, metode pernapasan yang diajarkan Buteyko adalah menyarankan untuk bernapas dengan hidung, sebagaimana mestinya.

Sebagai seorang penulis dan heartworker, Gobind menerangkan ada banyak keuntungan jika manusia bernapas dengan hidung.

"Jadi sayang sekali kalau kita menghabiskan 8 jam dari tidur kita untuk bernapas menggunakan mulut," imbuh Gobind.

Gobind melanjutkan, dalam teorinya Buteyko tidak pernah menyarankan untuk memplaster mulut selagi tidur. Sebaliknya, ini adalah cara sederhana untuk membantu manusia agar bernapas dengan hidung selama tidur.

Mengenal Buteyko dan teknik pernapasan yang diperkenalkannya.
Merujuk sebuah artikel yang terbit di Science Based Medicine edisi 2009, Buteyko Breathing adalah bentuk terapi fisik alternatif yang mengusulkan penggunaan latihan pernapasan, terutama untuk pengobatan asma dan penyakit pernapasan lain.

Metode pernapasan ini diperkenalkan oleh seorang dokter bernama Konstantin Buteyko, yang lahir pada 1923 di Ukraina.

Buteyko menghabiskan masa muda sebagai seorang mekanik sampai Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, dia bergabung dengan Institut Medis Pertama di Moskow dan memulai pelatihan medis.

Entah bagaimana, sewaktu Buteyko menjadi mahasiswa kedokteran di usia 20 tahunan, dia didiagnosis memiliki hipertensi parah dan pernapasan hiperventilasi (berat dan dalam) yang dialami orang asma.

Karena penyakit ini, Buteyko yang saat itu berusia 29 tahun diprediksi tidak akan berumur panjang.

Karena penyakit ini, suatu malam di tahun 1952 Buteyko menyadari bahwa napas berat yang dirasakan adalah penyebab penyakitnya. Untuk itu, dia mulai belajar mengatur napas dan setelah itu dia merasa lebih baik.

Berdasar pengalaman-pengalaman inilah, Buteyko menciptakan Buteyko Breathing Technique.

Gurah
Di Indonesia  ada terapi untuk membersihkan jalur pernapasan, tepatnya dengan membuang lendir namanya gurah hidung, tujuannya adalah membersihkan saluran pernapasan, baik pernapasan bawah maupun pernapasan atas.

 Efektivitas Pengobatan Gurah
Menurut Prof. dr. Soedomo Soekardono, Sp. Guru Besar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok pada Fakultas Kedokeran UGM, gurah mampu mengatasi keluhan, gejala dan penyebab rinosinusitis, kronis, yaitu penyakit karena adanya infeksi bakteri pada rongga sinus yang ada di wajah.

Untuk gurah hidung di Jakarta bisa hubungi :
Rumah  Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247

Rabu, 17 Juli 2019

Kursus Ahli Gurah 25/8/19



Kursus gurah

 *PRIVAT AHLI GURAH PROFESIONAL & PELUANG BISNIS*

*(ANGKATAN KE 27*)


Anda akan dibimbing langsung  oleh Instruktur :  Bapak Sayoto - Owner Griya Sehat Klaten,  menjadi tenaga ahli gurah yang profesional serta akan diajarkan :

*  Kemampuan meramu dan meracik herbal gurah yang manjur dan aman
* Tehnik terapi gurah yang aman nyaman
* Bagaimana memulai usaha terapi gurah
* Membuka peluang usaha sebagai aktif income anda

INVESTASI : Rp 500.000;

FASILITAS :
* Buku panduan
* Makan
* Sertifikat
* Peluang usaha herbal prodak gurah asy syifa ( Alumni mendapat harga agen )
* Konsultasi setiap saat

🗓 *Tanggal :* 25 Agustus 2019*

⏰ *_Waktu :_*
*_Pkl. 09.00- Selesai  WIB_*

🏛 *Tempat :* Rumah Sehat Thera Afiat
                       Jl. Kelapa Sawit Raya  
                        Blok DD No. 15, Kelapa Gading, Jakarta Utara

*Informasi pendaftaran:*  https://wa.me/628111494599
Verri JP
Telp : 087883171247


Daftar peserta:
1.Zakaria awud Spd.I ( jakarta)
2
3
4
5
6
7
8
9
10

*Quota peserta terbatas 20 orang saja*

PPOK



Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Dr tjin Willy.
       
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga penderitanya sulit bernapas.

Sebagian besar pederita PPOK adalah orang-orang yang berusia paruh baya dan perokok. Penderita penyakit ini memiliki risiko untuk mengalami penyakit jantung dan kanker paru-paru.

Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Pada tahap-tahap awal, PPOK jarang menunjukkan gejala atau tanda khusus. Gejala penyakit ini baru muncul ketika sudah terjadi kerusakan yang signifikan pada paru-paru, umumnya dalam waktu bertahun-tahun.

Terdapat sejumlah gejala PPOK yang bisa terjadi dan sebaiknya diwaspadai, yaitu:

Batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh dengan warna lendir dahak berwarna agak kuning atau hijau.
Pernapasan sering tersengal-sengal, terlebih lagi saat melakukan aktivitas fisik.
Mengi atau napas sesak dan berbunyi.
Lemas.
Penurunan berat badan.
Nyeri dada.
Kaki, pergelangan kaki, atau tungkai menjadi bengkak.
Bibir atau kuku jari berwarna biru.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Dari tenggorokan, saluran pernapasan terbagi menjadi 2 cabang yang menuju paru-paru kiri dan kanan. Di dalam paru-paru, saluran pernapasan terbagi lagi menjadi banyak cabang yang berujung pada kantong kecil (alveoli) tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Paru-paru mengandalkan kelenturan alami dari saluran udara dan alveoli untuk mendorong udara berisi karbon dioksida keluar dari tubuh. Saat mengalami penyakit paru obstruktif kronis, baik alveoli dan seluruh cabang saluran napas menjadi tidak lentur lagi, sehingga sulit mendorong udara. Selain itu, saluran pernapasan juga menjadi bengkak dan menyempit, serta memproduksi banyak dahak. Akibatnya, karbon dioksida tidak dapat dikeluarkan dengan baik dan pasokan oksigen juga menjadi berkurang.

Beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit paru obstrukstif kronis. Di antaranya adalah:

Rokok. Pajanan asap rokok pada perokok aktif maupun pasif merupakan faktor utama yang dapat memicu PPOK, serta sejumlah penyakit pernapasan lainnya. Bahan kimia berbahaya dalam rokok dapat merusak lapisan paru-paru dan jalan napas. Diperkirakan, sekitar 20-30 persen perokok aktif menderita PPOK. Menghentikan kebiasaan merokok dapat mencegah kondisi PPOK bertambah parah.
Pajanan polusi udara, misalnya asap kendaraan bermotor, debu, atau bahan kimia. Polusi udara dapat menggangggu kerja paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis.
Usia. PPOK akan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Gejala penyakit umumnya muncul di usia 40 tahunan.
Penyakit asma.  Penderita penyakit asma, terutama yang merokok, rentan mengalami penyakit paru obstruktif kronis.
Faktor keturunan. Jika memiliki anggota keluarga yang menderita PPOK, Anda juga memiliki risiko untuk terkena penyakit yang sama. Selain itu, adanya defisensi antitripsin alfa-1 juga dapat meningkatkan risiko terjadinya PPOK. Antitripsin alfa-1 adalah zat yang melindungi paru-paru. Defisiensi antitripsin alfa-1 dapat bermula pada usia di bawah 35 tahun, terutama jika penderita gangguan ini juga merokok.
Diagnosis Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Dokter akan menanyakan gejala, meninjau riwayat kesehatan (termasuk riwayat merokok), serta memeriksa kondisi fisik pasien . Pemeriksaan fisik terutama pada paru-paru.

Tes fungsi paru-paru (spirometri) akan dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut spirometer. Fungsi paru-paru akan dinilai melalui volume hembusan napas pasien, yang dikonversikan dalam sebuah grafik.

Jika dibutuhkan, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan yang lebih detail seperti:

Tes darah, untuk memastikan apakah pasien menderita penyakit lain, seperti anemia dan polisitemia, yang memiliki gejala serupa dengan PPOK. Tes darah juga digunakan untuk memeriksa antitripsin alfa-1.
Analisis gas darah arteri. Tes ini untuk melihat kandungan oksigen dan karbondioksida dalam darah.
Foto Rontgen dada. Foto Rontgen dada dilakukan untuk mendeteksi ganguan pada paru-paru.
CT scan, yang dapat menunjukkan gambaran paru-paru secara lebih detail.
Elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiogram, guna memeriksa kondisi jantung.
Pengambilan sampel dahak.
Pengobatan Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Hingga saat ini, PPOK termasuk penyakit yang belum bisa disembuhkan. Pengobatannya bertujuan untuk meringankan gejala dan menghambat perkembangan penyakit ini.

Meski demikian, kombinasi pengobatan yang tepat dapat mengendalikan gejala PPOK, sehingga penderita dapat menjalani kegiatan dengan normal. Beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan meliputi:

Penggunakan obat-obatan. Obat yang umumnya diberikan dokter paru untuk mengatasi gejala PPOK adalah inhaler (obat hirup). Contohnya adalah kombinasi bronkodilator yang melebarkan saluran pernapasan, dengan obat hirup kortikosteroid yang mengurangi peradangan pada jalan napas. Jika obat hirup belum bisa mengendalikan gejala PPOK, maka dokter dapat memberikan obat minum berupa kapsul atau tablet. Obat yang biasa diberikan adalah teofilin untuk melegakan napas dan membuka jalan napas, mukolitik untuk mengencerkan dahak atau lendir, kortikosteroid untuk mengurangi peradangan jalan napas jangka pendek saat gejala bertambah parah, serta obat antibiotik jika terjadi tanda-tanda infeksi paru-paru.
Fisioterapi dada. Program fisioterapi dada atau dikenal juga dengan rehabilitasi paru-paru merupakan program yang dilakukan untuk memberikan edukasi mengenai PPOK, efeknya terhadap kondisi psikologi, dan pola makan yang sebaiknya dilakukan, serta memberikan latihan fisik dan pernapasan untuk penderita PPOK seperti berjalan dan mengayuh sepeda.
Tindakan operasi. Tindakan ini hanya dilakukan pada penderita PPOK yang gejalanya tidak dapat direndakan dengan pemberian obat atau terapi. Contohnya adalah transplantasi paru-paru, yaitu operasi pengangkatan paru-paru yang rusak untuk diganti dengan paru-paru sehat dari donor.
Di samping penanganan medis, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh penderita untuk menghambat bertambahnya kerusakan pada paru-paru. Di antaranya adalah:

Berhenti merokok atau menghindari pajanan asap rokok. Ini merupakan langkah utama agar PPOK tidak bertambah parah.
Menghindari polusi udara, misalnya asap kendaraan bermotor.
Memasang alat pelembap udara ruangan (air humidifier).
Menjaga pola makan yang sehat.
Rutin berolahraga.
Menjalani vaksinasi secara rutin, contohnya vaksin flu dan vaksin pneumokokus.
Memeriksakan diri secara berkala ke dokter agar kondisi kesehatan bisa tetap terpantau.

Gurah
@kelapa gading
Hp/wa 08111494599
087883171247

Kamis, 04 Juli 2019

Gurah Untuk Ispa




Ispa
Definisi infeksi saluran pernapasan akut adalah penyakit infeksi pada satu bagian atau lebih saluran pernapasan mulai dari hidung sampai paru-paru dan berlangsung sampai 14 hari.

Jenis-jenis Ispa
1. Pneumona berat; ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam atau chest indrawing.
2. Pneumonia; ditandai oleh napas cepat.
3. Bukan pneumonia; ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada, tanpa napas cepat.

Penyebab ;
1. Infeksi mikro organisma terutama kuman dan virus
2.virus penyebab : rhinovirus, Corona Virus, Virus Influenza A dan B, para influenza, adenovirus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik.

Media penularan ;
Air ludah, darah, bersin, udara yang mengandung kuman dan terhirup orang sehat.

Biasanya penyakit ini sembuh dalam 3 sampai 5 hari.
Gejalanya ; demam, batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin2, nyeri tenggorokan saat menelan, suara serak, sakit kepala, pegal2, atau nyeri sendi, lesu, lemas, frekwensi napas cepat.

Pencegahan Ispa:
1. Tutup mulut dan hidung saat bersin
2.cuci tangan dengan sabun seusai batuk atau bersin
3.gunakan masker
4.tidak merokok
5.minum vitamin C
6. Olah raga
7. Vaksinasi
8. Peduli kebersihan dan lingkungan
9. Jangan membuang dahak dan ingus sembarangan.

Penanganan ispa :
1. Istirahat cukup
2. Makan makanan bergizi
3.beri minuman lebih banyak terutama saat batuk dan demam.
4.diberi obat penurun panas
5. Hindari penularan ke orang lain.
6. Merawat ke dokter.
7. Pengobatan tradisional bisa dilakukan gurah hidung. Untuk gurah hidung bisa hubungi :

Rumah  Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941

#ispa
#notaverrijp
#Theraafiat
#gurahhidung
#gurah
#gurahsuara